“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; menegakkan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Sobat, Zakat adalah kewajiban dan ibadah yang mulia. Pada bulan Ramadhan diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim untuk membayar zakat, yaitu zakat fitrah.

Zakat fitrah dapat dibayarkan dari awal memasuki ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Zakat ditunaikan bagi setiap jiwa, dengan syarat beragama Islam, berakal sehat.dan berpuasa Besarannya adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.

Para ulama, membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang, yang setara dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras. Nominal zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk uang, menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi.

Dengan membayar zakat fitrah selain untuk mensucikan jiwa. Tetapi mengajarkan kita untuk peduli pada sesama, menolong dan meringankan kesulitan kaum dhuafa. “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin…" (HR. Abu Daud, Ibnu Majah).

Sobat, Ramadhan tahun ini pandemi belumlah usai. Masih banyak keluarga yang kesulitan ekonomi. Oleh karena itu, DSM meluncurkan program zakat fitrah menggunakan beras petani lokal. Beras tersebut berasal dari petani-petani Bali sendiri. Bagi sobat selama ini mengonsumsi beras organik. Insya Allah DSM juga memfasilitasinya.

Pembayaran zakat fitrah akan disalurkan kepada lansia dhuafa dan lainnya, salah satunya Mbah Maryam, yang tinggal seorang diri. Ia tak lagi mampu lagi bekerja dan hanya mengandalkan belas kasih orang lain. Untuk sekedar makan sehari-hari menyambung hidup.

Selain itu, juga ada Mbah Yatemi (90), masih harus terus bekerja demi bisa makan dan merawat suaminya yang tak berdaya. Ia berkeliling dengan tertatih-tatih dari rumah ke rumah, untuk mengais rezeki dan mengumpulkan sampah-sampah bekas.  Meski 25 ribu penghasilannya per hari, ia tak pernah letih. Mbah Yatemi tetap berjuang untuk dirinya dan suaminya.

Maka sudahkah Anda membayar zakat? Zakat Anda meringankan para lansia dhuafa lainnya. Yuk zakat fitrah sekarang. Insya Allah menjadi kemudahan langkah kita dalam membantu sesama.